Minggu, 11 Agustus 2013

right habits : kebiasaan yang tepat



“Membiasakan yang Benar, bukan Membenarkan yang Biasa”

            Kebiasaan adalah suatu bentuk perbuatan, tingkah laku, ucapan dan lain-lain yang muncul akibat sering diulang-ulang atau sudah sangat sering dikerjakan sehingga sangat sulit untuk dilepaskan lagi. Budaya membenarkan ya­­­­ng biasa sangat berpengaruh terhadap diri seorang insan, keluarga, masyarakat, dan negara. Membenarkan yang biasa memang baik apabila kebiasaan itu baik, namun apabila kebiasaan itu buruk, akan lain ceritanya.
            Contoh-contoh budaya ‘membenarkan yang biasa’ yang saya rasa sudah muncul dalam lingkungan masyarakat Indonesia, antara lain :
1.      Mencontek dan mengerpe itu biasa
Akibat dari budaya ini, generasi muda sebagian besar menganggap nilai adalah segala-galanya dibandingkan ilmu.
2.      Membuang sampah sembarangan itu biasa
Budaya ini mengakibakan kita menjadi tidak berpikir dua kali lagi untuk membuang sampah di sembarang tempat. Membuangnya di sungai, kolong meja sekolah, jalan raya, dan sudut-sudut bahkan tak segan membuangnya di tengah-tengah kota. Padahal sebenarnya, kebersihan, kenyaman, kerindangan sebuah negara sangat penting, selain untuk menjaga kesehatan juga hal ini cukup untuk menarik para wisatawan luar negeri untuk datang ke negara tersebut.
3.      Ghibah itu biasa
Budaya ini sangat luas, tidak hanya di negara kita, tapi juga di luar negeri. Bahkan mungkin saya juga sering melakukannya. Namun kita sebagai seorang muslim, haruslah mengingatkan diri kita masing-masing juga mengingatkan orang lain untuk sama-sama menghindari perbuatan yang sudah sangat biasa ini.
4.      Terlambat itu biasa
Masih banyak lagi budaya-budaya membenarkan yang biasa yang sudah sangat lekat pada diri seseorang yang saya tidak cantumkan. Sebenarnya, hal ini menjadi biasa karena disebabkan oleh beberapa factor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan orang tersebut. Misalnya keluarga, lingkungan, pergaulan atau mungkin factor dari dalam diri orang itu sendiri.
            Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghilangkan budaya ‘membenarkan yang biasa’ adalah dengan membudayakan kalimat ‘Membiasakan yang Benar’. Contoh-contoh usaha yang telah dan dapat dilakukan  untuk membudayakannya adalah, misalnya :
1.      Mengingatkan diri sendiri bahwa perbuatan yang kita ulang-ulang akan menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan. Mengingatkan diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak menyontek, tidak menggunjing orang lain, berusaha tepat waktu, dan lain lain.
2.      Kebiasaan baik yang orang tua telah ajarkan kepada kita, hedaknya kita jadikan kebiasaan yang melekat pada diri kita.
3.      Kebiasaan yang sekolah atau asrama tanamkan kepada anak-anak muridnya.

Sebenarnya berjalan atau tidaknya usaha-usaha yang diatas dan usaha-usaha lainnya, bergantung pada diri orang itu sendiri.
‘at the first you make habits, at the last habbits make you’
awalnya kamu yang membuat kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itulah yang membentukmu

Semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar