Terinspirasi
: Pelajaran Agama
“Perubahan”
Semua orang tahu, bahwa kita (Indonesia)
memiliki kebudayaan yang beragam, kepulauan yang tersebar, bahasa yang beragam.
Sumber daya alam yang melimpah. Sangat banyak nikmat yang Allah berikan kepada
negara kita.Sebenarnya kita memiliki
peluang yang besar untuk menjadi negara yang maju. Namun sayangnya, beberapa dari kita memiliki penyakit yang sangat
berbahaya, yaitu tidak pernah bersyukur.
Karena kurang memiliki rasa bersyukur itulah yang menyebabkan sebagian dari kita menjadi terlalu sibuk mencari kekurangan atau kelemahan negara kita sendiri. Secara subjektif saya dapat menyimpulkan bahwa kebanyakan dari rakyat Indonesia memiliki rasa nasionalisme yang kurang, tidak punya semangat untuk bangkit, merasa memiliki negara yang terbelakang, minder dan malu memiliki negara seperti Indonesia serta sifat buruk lainnya. Berikut adalah percakapan yang sering saya temui:
A: nonton ke bioskop yuk. Ada
film baru, judulnya ***(film barat)
B: gimana kalo kita nonton yang
itu aja? (nunjuk ke film buatan Indonesia, judulnya Katanya.. Tanah Surga)
A: Ihh, engga ah. Pasti ga
seru.
|
A: besok nonton konser
band-band indo yok. Banyak yang datang loh
B : yaelah mending aku simpan
uangku buat beli tiketnya Super Show (Super
Junior Concert).
|
A: Wah. Bindermu lambang negara
Amerika Serikat ya
B : Hehe, iya. Baguskaaan?
|
Mungkin secara tidak sadar,
mereka telah meremehkan negara sendiri. Contohnya adalah banyak remaja yang
rela-rela mengantri berjam-jam dan membayar ratusan bahkan jutaan rupiah untuk
menonton konser artis, penyanyi, boyband, dan lain-lain milik luar negeri. Mengidolakan
artis dari luar negeri dan begitu merendahkan artis atau pun budaya dari dalam
negeri. Menyedihkan.
Berbangga-bangga menggunakan
produk luar. Menggunakan binder, baju, tas, dan lain-lain berlambangkan negara
adikuasa. Apa maksudnya? Saya sangat sangat jarang menemui orang Indonesia yang
dengan bangga memamerkan bendera negara Indonesia. Apakah karena malu?
Entahlah.
Contoh lainnya adalah ekspor
besar-besaran bahan-bahan mentah dan sda Indonesia. Semua sumber daya alam yang
kita ekspor keluar negeri akan diolah oleh negara-negara bertekhnologi, setelah
itu mereka akan menjualnya kepada negara kita tentu dengan harga yang lebih
mahal. Lalu kapan kita bisa jadi negara maju apabila kita seperti ini terus?
Kita hanya perlu belajar lebih banyak bagaimana menguasai tekhnologi. Setelah
itu, apakah masih ada anggapan bahwa Indonesia tidak mungkin menjadi salah satu
negara maju?
Seharusnya, dengan
masalah-masalah seperti ini, kita menjadi termotivasi untuk mengembangkan
kreativitas. Intinya adalah PERUBAHAN.
Kita butuh perubahan. Mulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah
sembarangan, menghargai orang lain, banyak membaca, semangat belajar, tidak
mencontek (jujur), berani menghasilkan ide dan pendapat yang berbeda, bangga
berkebangsaan Indonesia, dan lain-lain. Apabila rakyat Indonesia saling menghargai
kreativitas masing-masing dan setiap individu melakukan perubahan
besar-besaran. Who can say that is still
impossible?
Semoga bermanfaat :)